Apakah Firasat anda dari Allah atau bisikan setan?
APAKAH FIRASAT ANDA DARI ALLAH ATAU BISIKAN SETAN?
Oleh: Salahudin Sunan
Pernahkah Anda tiba-tiba merasa yakin akan terjadi sesuatu, padahal tanpa alasan yang jelas? Atau merasa seseorang menyimpan niat jahat hanya karena raut wajah atau gerak-geriknya?
Hati-hati! Tidak semua firasat adalah ilham dari Allah. Bisa jadi itu hanyalah bisikan setan yang ingin menjerumuskan Anda ke dalam prasangka buruk.
Apa sebenarnya firasat itu? Jangan sampai keliru memaknainya
Firasat adalah gerakan hati yang muncul secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas, namun terasa sangat kuat hingga menimbulkan keyakinan dalam diri.
Dalam bahasa Arab disebut فِرَاسَة, yaitu penglihatan batin yang tajam yang lahir dari cahaya iman atau latihan rohani.
Namun perlu diingat, tidak semua firasat bersumber dari Allah. Bisa jadi itu dari setan atau sekadar bisikan hawa nafsu.
Dalil Firasat dalam Islam
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
اتقوا فِرَاسَة المؤمن فإنه ينظر بنور الله
"Takutlah kalian terhadap firasat orang mukmin, karena dia melihat dengan cahaya Allah".(HR. Bukhari)
Namun, penting dipahami bahwa firasat bukanlah ilmu ghaib. Allah Ta'ala berfirman:
وَعِندَهُۥ مَفَاتِحُ ٱلۡغَیۡبِ لَا یَعۡلَمُهَاۤ إِلَّا هُوَۚ
"Dan pada-Nya kunci-kunci perkara ghaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia".(Al-An'am: 59)
Pendapat Ulama tentang Firasat
Imam 'Ali Al-Qari rahimahullah berkata:
علم يجري في القلب من أنواع الغيب يلقيه الله لمن شاء من عباده، يجري في القلب فيستدل على الأمور الخفية بالأمور الظاهرة
"Ilmu yang mengalir di hati berupa sebagian perkara ghaib yang Allah berikan kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-Nya. Ilmu itu mengalir di hati dan menuntun untuk mengetahui perkara tersembunyi dari tanda-tanda yang tampak". (Mirqatul Mafatih, 8/3235)
Imam Qusyairi rahimahullah mengatakan:
كلمة القلب التي تولد من قوة الإيمان وتظهر للإنسان في قلبه حتى يصير كأنه يعاين الأمور التي تخفى على غيره
"Bisikan hati yang lahir dari kekuatan iman, yang muncul di hati seseorang hingga seolah-olah ia dapat menyaksikan perkara-perkara yang tersembunyi dari orang lain".(Risalah Qusyairiyah)
Imam Raghib rahimahullah juga menyebutkan:
> استدلال الصفات الإنسان بالعلامات الظاهرة كالنظر في الوجه أو اللون أو القول
"Menilai sifat-sifat seseorang dari tanda-tanda yang tampak, seperti melihat wajah, warna kulit, atau perkataannya".(Al-Mufradat fi Gharib Al-Qur'an)
Firasat Nabi dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah radhiyallahu 'anha, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melihat seorang anak perempuan yang wajahnya terdapat saf'ah (warna kehijauan kusam). Beliau bersabda:
استرقوا لها، فإن بها النظرة
"Ruqyahlah dia, karena dia terkena pengaruh pandangan (al-'Ain)".
(HR. Bukhari no. 5407, Muslim no. 2197)
Hati-Hati! Firasat Tidak Selalu Benar
Firasat bisa benar, tapi juga bisa salah. Ia bisa berasal dari Allah, setan, atau sekadar hawa nafsu.
Firasat yang benar biasanya mantap, menentramkan hati, dan menumbuhkan keyakinan yang kuat. Sebaliknya, firasat dari setan atau nafsu biasanya membuat resah, berubah-ubah, dan menimbulkan keraguan.
Ibnu Hajar rahimahullah menegaskan:
> وأنها إذا استقرت ولم تزل فهي صادقة، وإذا كانت مما يتغير فهي وسوسة
"Jika firasat itu mantap dan tidak berubah-ubah, maka itu benar. Namun jika berubah-ubah, itu hanyalah was-was (bisikan setan)".
(Fathul Bari)
Tiga Jenis Firasat Menurut Ibnu Qayyim rahimahullah
Dalam Madarij As-Salikin, Ibnu Qayyim rahimahullah membagi firasat menjadi tiga:
1. Firasat Imaniyah
Lahir dari cahaya iman. Semakin kuat iman seseorang, semakin tajam firasatnya.
Dalilnya:
إِن تَتَّقُواْ ٱللَّهَ یَجۡعَل لَّكُمۡ فُرۡقَانࣰا
"Jika kalian bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kalian furqan (kemampuan membedakan antara yang benar dan yang salah)".(Al-Anfal: 29)
2. Firasat Khuluqiyah (Khalqiyah)
Berdasarkan tanda-tanda lahiriah, seperti bentuk wajah, mata, warna kulit, atau cara bicara.
3. Firasat Riyadhiyah
Didapat dari latihan spiritual tanpa dasar iman yang benar. Biasanya dimiliki oleh ahli kebatinan, tukang sihir, atau dukun. Firasat ini sangat berbahaya karena sering bersumber dari setan.
Bagaimana Agar Firasat Kita Benar dan Tajam?
Agar firasat Anda bersumber dari Allah, perhatikan hal berikut:
•. Perbaiki iman dan tingkatkan ketakwaan.
•. Bersihkan hati dari penyakit hati seperti riya', hasad, dan ujub.
•. Jangan cepat mengambil kesimpulan dari firasat yang belum jelas.
•. Selalu kembalikan segala prasangka dan bisikan hati kepada Allah melalui istikharah dan doa.
Peringatan untuk Praktisi Ruqyah!
Bagi para peruqyah, firasat memang penting. Namun hati-hati, jangan sampai terlalu bergantung kepada firasat tanpa ilmu, adab, dan kehati-hatian. Seringkali peruqyah yang belum sembuh dari gangguan jin terdorong menjadi peruqyah karena ingin membantu orang lain atau ingin dikenal. Namun, setan yang masih bersemayam dalam tubuhnya akan mempengaruhi pikirannya, bahkan dalam proses diagnosa pasien.
Akhirnya, peruqyah dan setan saling memberikan kesenangan (istimta') yang berujung pada rusaknya aqidah peruqyah itu sendiri. Karena itu, penulis sangat menyarankan kepada peruqyah yang masih dalam proses penyembuhan dari gangguan jin untuk tidak dulu meruqyah orang lain, hingga benar-benar sembuh dan memiliki landasan ilmu syariat yang kuat, agar dapat membedakan mana firasat dari Allah dan mana yang dari setan.
Kesimpulan
Firasat yang benar adalah anugerah dari Allah. Namun kita wajib hati-hati agar tidak terjebak dalam firasat palsu yang menjerumuskan diri dan orang lain.
Mari kita latih hati kita untuk lebih peka dengan cahaya iman, dan selalu berlindung kepada Allah dari tipu daya setan. Ya Allah, jadikan kami hamba-Mu yang tajam firasatnya karena iman, bukan karena hawa nafsu. Lindungi kami dari firasat palsu yang menyesatkan. Aamiin.
Republish: Ruqyah QHI Klaten
*RUQYAH QHI KLATEN*
*Pimpinan: Ustadz Dedi Saputra, CAHTM*
Alamat: Dk/Ds Manjungan RT 07 RW 03 Kec Ngawen, Kab Klaten, Jawa Tengah
GMAPS:RUQYAH QHI KLATEN
Kunjungi website kami:
ruqyah-qhi-klaten.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar