TUYUL DAN HILANGNYA UANG


السَّلاَم علیکم ْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكـَـاتُهْ
بِسْــــــــــــــــــــــم اللّهِ

 *TUYUL DAN HILANGNYA UANG*

Seorang ummahat bertanya kepada kami (Abu Abd Rahman) bahwasanya mertuanya sering kehilangan uang, 

Dan yang tertuduh adalah tuyul, kemudian ia menyuruh menantunya untuk menyimpan uang di mushaf Al-Qur'an. Bagaimana menanggapi dan menjawab hal ini.

Baik, kita akan membahas terkait dengan jin dan sebagian kehidupan mereka pada kesempatan kali ini.

*Jin adalah makhluk ghaib*

Seorang Muslim wajib mempercayai adanya hal ghaib di antaranya adalah keberadaan jin.

Allah ﷻ berfirman menjelaskan kondisi orang-orang yang beriman bahwasanya mereka meyakini adanya kehidupan ghaib,

الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ ....

"Yaitu mereka yang mengimani hal ghaib".
📚 (QS. Al Baqarah: 3).

Sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu, 

Pengertian ghaib adalah sesuatu yang tidak bisa diindera, dan Allah ﷻ serta Rasul-Nya ﷺ telah mengabarkan hal ini kepada kita".
(Tafsir Ibnu Katsir 1/41).

Rasulullah ﷺ juga mengajarkan kepada kita do'a agar terhindar dari keburukan syaitan laki-laki dan perempuan,

اللهم إني اعوذ بك من الخبث و الخبائث

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari gangguan jin laki-laki dan perempuan".
(HR. Abu Dawud dalam Kitabu Thaharah).

Di dalam Islam meminta kepada jin adalah kesyirikan dan pembatal keislaman.

وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا 

Dan bahwasanya ada sekelompok lelaki dari manusia yang meminta pertolongan kepada sekelompok lelaki dari bangsa jin, maka hal itu tidak menambah kepada mereka kecuali bertambah kesesatannya".
📚 (QS. Jin: 6).

Disebutkan bahwasanya, 

"Orang-orang jahiliyah bila mereka di satu tempat yang angker, mereka meminta kepada para jin untuk perlindungan".
(Tafsir Ibnu Katsir 4/429).

Di sini disimpulkan bahwa mengunakan jasa jin, baik untuk sihir maupun lainnya adalah tindakan dukun dan para penyembah jin, dan ini adalah di antara pembatal keislaman.

*Jenis-jenis jin*

Di kalangan Arab, jenis jin yang diketahui tidak banyak.

Sebagaimana riwayat,

الجن ثلاث اصناف صنف لهم اجنحة يطيرون في الهواى، و صنف حيات و عقرب ، و صنف يحلون و يظعنون .

"Jin itu ada beberapa jenis, jenis pertama yang mereka memiliki sayap dan biasa terbang di udara, jenis kedua berupa ular atau kalajengking, dan jenis ketiga adalah mereka yang menetap ataupun nomaden)."

(HR. Thabrani dan Hakim).

Dari riwayat ini, kita dapat memberikan kesimpulan bahwasanya masyarakat kita "lebih kreatif" dari orang-orang Arab terkait dengan nama-nama jin yang sangat banyak.

*Apakah tuyul itu ada..??*

Kami (Abu Abd Rahman) jawab, 

"Wallahu'alam, kami tidak memiliki ilmu yang lebih terkait tuyul".

Disebutkan dalam kamus.

Tuyul: tuyul/thuyul dalam mitologi Jawa adalah makhluk berwujud kerdil dengan kepala gundul dan bisa mencuri uang untuk tuannya.

Disebutkan sejarawan Ong Hok Ham dalam seminar "Alam Non Fisik" 25 Oktober 1986 bahwasanya Clifford Geertz mendapatkan keterangan, bahwasanya di Jawa ada tiga makhluk utama metafisika (makhluk halus) yakni: memedi, lelembut dan tuyul.

Dijelaskan, 

Tuyul menyerupai anak-anak, tapi mereka adalah anak-anak makhluk halus, mereka tidak menakuti, mengganggu, atau membuat orang sakit, namun orang Jawa sangat suka dengan mereka, karena bisa membuat mereka kaya.
(Buku abangan, santri, priyayi dalam masyarakat Jawa).

Di simpulkan bahwasanya tuyul itu bagian dari jin.

Lebih lanjut, disebutkan dalam referensi lain, 

"Orang Jawa mendefinisikan makhluk halus dan ilmu hitam itu dalam tiga golongan besar:

1. Santet (sihir)
2. Pelet (ilmu mahabbah), dan 
3. Ngepet (pesugihan)".
(Ensiklopedia wali songo, buku ada pada kami).

*Apakah jin bisa mencuri uang..??*

Allah ﷻ berfirman menjelaskan Sulaiman 'alaihi salam dan bala tentaranya saat ia meminta bala tentaranya untuk membawa singgasana dari ratu Saba,

قَالَ عِفْرِيتٌ مِنَ الْجِنِّ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ تَقُومَ مِنْ مَقَامِكَ

"Berkata ifrit dari kalangan jin, aku kuasa mendatangkan singgasananya sebelum engkau bangkit dari tempat dudukmu".
📚 (QS. An Naml: 39).

Dari ayat ini, dan juga ayat-ayat lainnya di dalam Al-Qur'an, juga hadits dan riwayat kaum salaf, jin dapat mencuri, memindahkan, menunggu satu tempat ataupun bahkan membunuh, menakuti dan memisahkan istri dari suaminya.

Maka dari itulah, Rasulullah ﷺ mengajarkan kepada kita beberapa do'a-do'a perlindungan dari syaitan.

*Kedudukan jin*

Syaikh Abu Bakar Al Jazairy rahimahullahu ta'ala berkata, 

"Sesungguhnya derajat jin dan martabat jin dari kalangan jin shalih lebih rendah dari manusia".

Dasarnya firman Allah ﷻ,

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ

"Sesungguhnya Kami Allah telah memuliakan keturunan Adam".
📚 (QS. Al Isra: 70).

Diriwayatkan bahwa seorang salaf didatangi jin, dan jin itu berkata, 

"Apakah engkau tidak takut kepada ku?!"

Kemudian, melihat itu seorang salaf itu menampar jin itu dan berkata, 

"Apakah engkau tidak takut kepadaku?!"

Dan larilah jin tersebut".

Disebutkan dalam riwayat shahih.

Rasulullah ﷺ bersabda,

إذا كان جنح الليل أو امسيتم فكفوا صيابكم فإن الشياطين ينتشر حينئذ ، فإذا ساعة من الليل فخلوهم و أغلقوا الابواب و ذكروا اسم الله فإن الشياطين لا يفتح بابا مغلقا ، و اوكوا قربكم و اذكروا اسم الله و خمروا آنيتكم و اذكروا اسم الله و لو أن تعرضوا عليها شيئا و اطفئوا مصابيحكم.

Bila telah datang malam di waktu menjelang Maghrib, tahanlah anak-anakmu, karena waktu itu syaitan-syaitan bertebaran sesaat setelah waktu itu, lepaskan mereka, dan tutuplah pintu-pintu, 

Dan sebutlah nama Allah ﷻ, karena syaitan tidak bisa masuk/tidak bisa membuka ke dalam rumah yang tertutup pintunya 

(dengan bacaan bismillah), tutuplah wadah-wadah, dan sebutlah nama Allah ﷻ, bila kalian tidak menemukan penutup maka dengan melintangkan kayu di atasnya, dan padamkan lampu lampu di waktu malam".
(HR. Bukhari).

Di sini ada beberapa pelajaran agar tidak ada gangguan jin dan syaitan.

1️⃣ Di sini yang menjadi penghalang rumah kita dengan syaitan adalah menyebut nama Allah ﷻ
Termasuk di dalamnya adalah ketika kita takut gangguan mereka, apapun itu.

2️⃣ Memelihara anak-anak, tidak boleh mereka di luar saat menjelang Maghrib

3️⃣ Menutup pintu, karena syaitan tidak bisa masuk rumah yang ditutup pintunya dengan nama Allah ﷻ

4️⃣ Menutup wadah-wadah

5️⃣ Memadamkan lampu di waktu menjelang tidur.

Dari riwayat ini, ada beberapa pelajaran, bahwasanya kedekatan hati seorang hamba kepada Rabb-nya adalah penjaga yang sangat kuat.

Senantiasa menjaga dzikir, terutama dzikir pagi dan petang, juga menjadikan Al-Qur'an bacaan harian, semua itu adalah perlindungan terhadap syaitan dan jin.

Apakah ada hubungan antara karet gelang, kaca dan bawang putih dengan jin ataupun tuyul sehingga mereka tidak mencuri uang atau memberikan gangguan?

Kita katakan, memberikan sesaji, sebagai simbiosis mutualisme (saling tidak mengganggu) merupakan kesyirikan dan pintunya.

Meskipun sesaji itu sebuah benda remeh seperti bawang putih atau karet gelang dan kaca. 

Sebagian orang meletakkan benda-benda ini di tempat uang dengan tujuan terhindar dari gangguan jin.

Maka kita katakan, benda-benda itu tidak membawa manfaat dari gangguan jin bahkan mendekatkan.

Perlindungan semua kembali kepada Allah ﷻ.

Hukum meletakkan uang di mushaf Al-Qur'an untuk perlindungan dari tuyul

Kami (Abu Abd Rahman) katakan, 

"Hal ini adalah pelecehan terhadap Al-Qur'an dan kehormatannya, tindakan bodoh dan jahil, serta kedustaan terhadap Allah ﷻ ".

Benar Al-Qur'an merupakan penyembuh, namun interaksi terhadap Al-Qur'an adalah dengan:

▪️membacanya
▪️mentadabburinya dengan perenungan
▪️dan mengamalkan

Dengan ketiganya, Al-Qur'an menjadi sumber pengobatan (syifa) dan rahmat.

Allah ﷻ berfirman,

ذَٰلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ

"Demikianlah barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, yang demikian itu adalah termasuk tanda ketaqwaan hati".
📚 (QS. Al Hajj: 32).

Di antara adab terhadap Al-Qur'an adalah,

و أن لا يضع فوقه شيئا .

"Dan hendaknya tidak meletakkan apapun di atasnya (Al-Qur'an) sebagai pemuliaan".
(Nawadhirul Ushul 3/254).

Bila meletakkan sesuatu di atas Al-Qur'an tanpa keyakinan tertentu dan itu sudah dikatakan tidak memiliki adab terhadap Al-Qur'an, 

lalu bagaimana dengan seorang yang mereka menjadikan Al-Qur'an hanya sekedar pajangan rumah ataupun tempat uang karena takut dicuri tuyul???

Semua itu bukan adab yang baik terhadap Al-Qur'an.

Semoga pembahasan ini menjadi pembahasan yang mencukupi bagi orang yang menginginkan kebaikan.

✍🏻 Ustadz Abu Abd Rahman bin Muhammad Suud Al Atsary حفظه الله تعالى.

Wallahu'alam Bisshowaab 

Semoga Bermanfaat

Republish: Ruqyah QHI Klaten 


Alamat praktek : Ruqyah QHI Klaten 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TERAPI PROMIL (Program Kehamilan) Rumah Sehat Holistik Asy Syifa Klaten

RAHASIA 'AIN DAN HASAD

Teks Deteksi gangguan jin