Salah satu tanda terkuat dari penyakit 'ain yang diiringi oleh setan
Salah satu tanda terkuat dari penyakit 'ain yang diiringi oleh setan
☆ Insomnia
☆ Mimpi buruk
☆ Berbisik
☆ Keengganan untuk taat
☆ Denyut nadi bepergian
☆ Mengeluarkan suara pada saat-saat tertentu..
✏ Tanda-tanda ini bisa digabungkan atau tidak. Tergantung pada kasus dan kekuatannya, telah ditetapkan bahwa setan 'ain bisa berupa setan jin atau setan manusia yang diproyeksikan kepadanya melalui 'ain ini, dan setiap gejalanya diketahui oleh para ahli di bidang ini.
T: Siapakah setan yang terkutuk itu?
✏ J: Setan itu adalah setan jin yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui hasad.
T: Apa yang dia lakukan?
J: Menyebabkan rasa sakit dan kembung di perut, terkadang sesak napas, cepat marah, rasa malu yang meningkat, banyak pikiran dan obsesi, dan terkadang melemahkan kepribadian seseorang.
Bagaimana cara keluarnya?
J: Keluarnya dengan membaca ruqyah al-Ain, surat al-Baqarah, atau dua ayat dari al-Qur'an setiap hari, dengan al-Qur'an yang dinyalakan pada waktu tidur, dan mengikuti program pengobatan yang ketat sesuai dengan data kasusnya.
PP
Apakah penyakit ini tersebar luas di kalangan masyarakat?
J: Ya dan sangat banyak.
✏ Rasulullah saw bersabda: "Sebagian besar umatku akan mati karena nafs (maksudnya 'ain) sebelum takdirnya."
Nabi saw. bersabda, " Ain itu benar, tetapi bisa jadi ia ditemani oleh setan."
(Seandainya tirai disingkap, niscaya kita akan mendapati kebanyakan manusia berada dalam tawanan jin).
(Hampir tidak ada rumah yang tidak memiliki mata atau iri hati).
(Kebanyakan ain ditemani oleh setan).
T: Apakah gejalanya kuat atau lemah?
J: Kekuatan dan kelemahan 'ain dan setan terletak pada dua hal: -
1- Kekuatan ain yang keluar dari jiwa orang yang hasad
2- Keimanan orang yang didengki dan yang dengki, serta kedekatannya dengan Tuhannya.
Dan jika orang yang didengki menjaga shalat, dzikir, dan membaca Al-Qur'an, maka 'ain itu akan menjadi lemah...
Itulah sebabnya!
✏ Banyak orang yang tidak menilai gejala-gejala rasa malu, marah, terobsesi, cemas, gelisah dan sebagainya berasal dari 'ain, karena mereka mengira bahwa masalahnya sederhana dan tidak sampai pada tahap penyakit 'ain.
T: Bagaimana saya tahu apakah saya terkena 'ain atau tidak?
J: Bacalah sebagian Al-Qur'an setiap hari, dan ulangi ayat-ayat tentang pembatal 'ain, neraka dan kebangkitan, yang berbicara tentang tanda-tanda kekuasaan Allah dan kebesaran Sang Pencipta, kemudian jika Anda merasakan kantuk yang hebat, sering menguap, panas, dingin, mati rasa, atau bisu, maka hal ini merupakan indikasi adanya penyakit pada 'ain, yang sering kali ditemani oleh setan.
T: Apakah 'ain adalah masalah besar?
J: Sebagian besar masalah 'ain adalah masalah kecil, tetapi menyebabkan depresi, rasa malu, kemarahan, kesusahan, dan nyeri sendi, dan gejala-gejala ini berada dalam kondisi kuat dan lemah, tergantung pada kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya.
Semakin dekat seorang hamba dengan Allah, maka semakin lemah setan dan semakin nyaman hamba tersebut, begitu pula sebaliknya.
๐Bagaimana cara jin masuk ke dalam tubuh manusia?
๐Di mana biasanya jin berada di dalam rumah?
✏ Jin ditemukan di kamar kosong, kamar yang ditinggalkan, di mana ada bau yang tidak sedap, atau di mana ada kemaksiatan, serta di sudut-sudut kamar.
✏ Jin sering masuk ke dalam tubuh manusia dari ujung tangan, kaki, mulut, atau hidung, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:
"Jika salah seorang di antara kalian menguap, tahanlah sebisa mungkin, karena setan masuk melalui mulut."
✏ Sebab-sebab masuknya jin ke dalam tubuh manusia adalah:
Lalai, melakukan dosa, meninggalkan zikir, kegembiraan yang berlebihan, kemarahan yang berlebihan, berada di tempat maksiat, dan melakukan dosa.
✏ Ketika jin keluar dari tubuh manusia, ia meninggalkan bekas yang hanya bisa dilihat oleh jin. Jejak ini bagaikan pintu gerbang, sehingga mudah bagi mereka untuk menyeberang kembali, kecuali jika Anda menutupnya dengan zikir pagi dan petang.
๐Silsilah Ruqyah Syar'iyyah
✍️ Syaikh Abu Hamam Ar Raqiy
⌨️Alih Bahasa & Editor : Rudi Abu Humairah
Ruqyah QHI Klaten
Dedi Saputra, CAHTM
Komentar
Posting Komentar