JIN SOSMED: Ancaman Tersembunyi di Balik Layar

**JIN SOSMED: Ancaman Tersembunyi di Balik Layar**

Teknologi, layaknya sebilah pisau, memiliki dua sisi: potensi manfaat yang besar dan potensi bahaya yang tak kalah mengintai. Pernahkah Anda mendengar kisah nyata seorang peruqyah yang tengah berkirim pesan melalui WhatsApp dengan pasiennya, namun tiba-tiba pasien tersebut mengalami kesurupan dan kendali percakapan beralih kepada jin yang merasukinya? Fenomena ini terungkap melalui logo-logo setan dan kalimat-kalimat buruk yang terpancar dari jendela obrolan. Kisah ini menjadi bukti nyata bahwa setan mampu mencampuri aktivitas seseorang di dunia maya, bahkan mengambil alih interaksi di media sosial.

Bukan tidak mungkin, kita pun tanpa sadar sering kali dibisiki, didomplengi, bahkan dikuasai oleh mereka melalui berbagai platform media sosial. Dunia maya, dengan segala kemudahannya, ternyata menyimpan berbagai fitnah yang patut diwaspadai:

1. **Melalaikan Ibadah:** Terlalu lama menghabiskan waktu di media sosial untuk *browsing*, berbalas pesan, atau sekadar *scrolling* tanpa tujuan yang jelas dapat melalaikan kewajiban sholat, menghabiskan waktu berharga yang seharusnya digunakan untuk membaca dan mentadabburi Al-Qur'an.

2. **Membuang Waktu Percuma:** Terlibat dalam perdebatan kusir di media sosial, meskipun merasa berada di pihak yang benar, seringkali hanya menghabiskan energi dan waktu secara sia-sia (*tabdzir*).

3. **Kesombongan Terselubung:** Munculnya keinginan untuk menjatuhkan lawan debat hanya demi membuktikan keunggulan diri dan menunjukkan kepandaian adalah manifestasi kesombongan yang tersembunyi.

4. **Riya' di Dunia Maya:** Memamerkan berbagai hal, mulai dari kesalehan, kekayaan, hingga status sosial, demi mendapatkan pujian dan pengakuan adalah bentuk *riya'* yang mudah menjangkiti pengguna media sosial.

5. **Fitnah dan Kebencian:** Membuat akun palsu dengan tujuan untuk berdebat secara tidak sehat, menjatuhkan kehormatan orang lain, bahkan menyebarkan berita bohong untuk menghancurkan reputasi lawan atau musuh adalah perbuatan *hasad* yang sangat berbahaya.

6. **Kepalsuan Citra:** Segala bentuk pencitraan diri yang berlebihan, dipoles oleh berbagai media, seringkali digunakan untuk menutupi kebusukan atau kekurangan yang sebenarnya (*kadzdzab*).

7. **Akses ke Maksiat:** Media sosial menjadi pintu gerbang yang mudah diakses untuk konten pornografi, praktik penipuan, penjualan barang palsu, hingga promosi barang-barang haram (*maksiat*).

8. **Fanatisme Kelompok:** Sikap bangga-banggaan terhadap kelompok sendiri secara berlebihan (*'ujub-ghulluw*) juga seringkali mewarnai interaksi di media sosial.

9. **Egoisme dalam Dakwah:** Fenomena menang-menangan di antara para peruqyah, merasa harus selalu menampilkan teknik terbaru, dan menuntut penghormatan berlebihan atas keahlian meruqyah, seringkali diiringi dengan keengganan untuk menuntut ilmu yang benar dan memperbaiki kekurangan diri (seperti bacaan Al-Qur'an, bahasa Arab, atau ilmu tauhid).

Lantas, bagaimana solusinya?

1. **Taubat yang Sungguh-Sungguh:** Langkah pertama dan utama adalah bertaubat kepada Allah atas segala kelalaian dan dosa yang mungkin telah diperbuat dalam menggunakan media sosial. Taubat yang terus-menerus adalah benteng perlindungan diri.

2. **Mendekat pada Lingkungan yang Shalih:** Merapatkan diri kepada orang-orang shalih yang berilmu dan beradab akan memberikan bimbingan dan pengingat yang baik dalam menggunakan teknologi secara bijak.

3. **Membatasi Penggunaan Media Sosial:** Jika perlu, batasi atau bahkan hindari penggunaan media sosial sama sekali untuk meminimalisir potensi mudharat yang ditimbulkannya.

4. **Menyibukkan Diri dengan Ilmu dan Amal:** Mengisi waktu dengan menuntut ilmu agama yang bermanfaat dan melakukan amalan-amalan shalih akan menjauhkan diri dari godaan dan fitnah media sosial.

5. **Muhasabah Diri dan Ruqyah Mandiri:** Perbanyak introspeksi diri untuk mengidentifikasi kesalahan dan kekurangan, serta rutin melakukan ruqyah mandiri sebagai upaya membersihkan diri dari pengaruh negatif, termasuk bisikan dan domplengan jin melalui media sosial.

✍️Ustadz Adam Amrullah - Metode Ruqyah dengan cinta
Republish: Ruqyah QHI Klaten

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TERAPI PROMIL (Program Kehamilan) Rumah Sehat Holistik Asy Syifa Klaten

RAHASIA 'AIN DAN HASAD

TANDA-TANDA GANGGUAN JIN AKAN SEGERA HILANG