Hakekat Pekerjaan Peruqyah


*Nasehat Raqi*

**Hakikat Pekerjaan Peruqyah**  

Sesungguhnya manusia—dengan perbedaan tingkat ilmu dan pengetahuannya—menganggap bahwa praktik ruqyah adalah hal yang mudah. Mereka mengira siapa pun bisa meruqyah, atau lebih tepatnya, terus-menerus melakukan ruqyah tanpa bahaya dari roh-roh jahat.  

**Ibnu Taimiyah** berkata:  
*"Jika jin termasuk dari golongan 'ifrit (yang sangat kuat) sedangkan peruqyah lemah, maka jin bisa menyakitinya. Oleh karena itu, orang seperti ini harus berhati-hati dengan membaca Al-Mu’awwidzat (Surah Al-Falaq & An-Nas), shalat, doa, dan amalan lain yang menguatkan iman. Ia juga harus menjauhi dosa-dosa yang membuat jin bisa menguasainya. Sebab, ia sedang berjihad di jalan Allah, dan ini termasuk jihad yang paling besar. Maka, hendaknya ia waspada agar musuh (jin) tidak mengalahkannya melalui dosa-dosanya."* **(1)**  

**Ibnu Qayyim** menceritakan:  
*"Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah, ketika menghadapi situasi berat, beliau membaca *Ayat-ayat As-Sakinah* (ayat-ayat ketenangan). Aku pernah mendengar beliau berkata dalam suatu peristiwa besar yang menimpanya saat sakit—suatu kejadian yang sulit dicerna akal—yaitu saat melawan roh-roh setan yang menampakkan diri di saat kondisi fisiknya lemah. Beliau berkata: ‘Ketika keadaan semakin berat, aku berkata kepada kerabat dan orang di sekitarku: *Bacalah ayat-ayat As-Sakinah!*’ Maka, keadaan itu pun berhenti, dan aku bisa duduk tanpa gangguan lagi."*  

*"Aku sendiri juga pernah membaca ayat-ayat ini saat hati sedang gelisah, dan aku merasakan pengaruh besar dalam menenangkan hati."*  

### **Hakikat Pekerjaan Peruqyah: Peperangan Sengit**  
Sesungguhnya hakikat pekerjaan seorang peruqyah bisa dikatakan sebagai **peperangan sengit**, bahkan pertempuran dahsyat yang tidak diketahui kecuali oleh orang yang pernah terjun di dalamnya.  

Aku tidak menyangka ada orang yang mau membahayakan dirinya hanya demi uang. Aku akan memberikan contoh nyata yang pernah terjadi padaku:  

- Aku berkata kepada seseorang:  
  *"Aku ingin kamu memukul musuhku yang menyakitiku, dengan bayaran 200 riyal. Tapi dia kuat."*  
  Aku mencontohkannya seperti seorang preman. Apa jawabannya?  
  Dia berkata: *"Kamu mau aku celakakan diriku sendiri melawan orang jahat ini?!"*  
- Aku menaikkan tawaran: *"300 riyal?"*  
  Dia menjawab: *"Bahkan 500 riyal pun tidak! Kenapa aku harus mencelakakan diriku?"*  
- Aku bertanya lagi: *"Bagaimana jika musuhnya 100 orang?"*  
  Dia menjawab: *"Kamu sedang bercanda? Tidak ada harta di dunia yang bisa membuatku berani seperti itu!"*  
- Lalu aku berkata: *"Apakah kamu kira bayaran yang diterima peruqyah untuk melawan setan dan tukang sihir sebanding dengan usahanya?"*  
  Dia pun terdiam dan berkata: *"Demi Allah, kecuali jika dia ikhlas mengharap pahala di samping bayaran yang dia terima."*  

(1) *Majmu’ Al-Fatawa*, Jilid 19.

### **Poin-Poin Penting:**  
1. **Ruqyah bukan pekerjaan mudah**, melainkan jihad melawan jin dan sihir.  
2. **Peruqyah harus kuat iman**, banyak berdoa, dan menjauhi dosa agar tidak dimanfaatkan jin.  
3. **Bahaya nyata mengintai**, sehingga tidak semua orang mampu melakukannya meski dengan bayaran tinggi.  
4. **Niat harus ikhlas**, bukan sekadar mencari materi, tapi juga pahala dari Allah.  

**Peringatan:**  
- Jangan sembarangan meruqyah tanpa ilmu yang cukup!  
- Perlindungan diri dengan dzikir
Wallahu Ta'ala A'lam
---------------------

๐Ÿ“š *Silsilatu Al-‘Ilaj Al-Mubah fi Syifa’i Al-Ajsad wa Al-Arwah 6*

*Ujrah Al-Raqi wa Mihnatahu*
*(Hukmu Akhdhil Ujrah ‘Ala Al-Ruqyah wa At-Tafarrugh Li ‘Ilaji An-Naas)**

--------------------------------
✍️Syaikh Khalid bin Ibrahim Al Hibsyi Hafidzahullah
⌨️ Rudi Abu Huna
๐Ÿ“ฎPublish for Ensiklopedi Ruqyah
Republish: Ruqyah QHI Klaten 

Alamat Terapi: RUQYAH QHI KLATEN

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TERAPI PROMIL (Program Kehamilan) Rumah Sehat Holistik Asy Syifa Klaten

RAHASIA 'AIN DAN HASAD

Tindakan terapi dasarnya adalah diagnosa