Pengobatan Ilahi bagi orang-orang yang beriman
PENGOBATAN ILAHI BAGI ORANG-ORANG YANG BERIMAN
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على خاتم النبيين وعلى آله وصحبه أجمعين.أما بعد:
Tentu tak seorangpun dari kita yang memungkiri bahwa kehidupan ini tidak hanya dalam satu keadaan.Ada senang, begitu juga ada sedih. Ada sehat,namun juga ada kalanya sakit.Semua itu merupakan sunnatulloh yang harus dihadapi oleh siapapun.
Di antara hal yang paling menarik dalam hal ini adalah di mana seorang manusia menghadapi ujian berupa sakit.Tentu keadaan sakit ini lebih sedikit dan sebentar dibanding keadaan sehat. Yang perlu diketahui oleh setiap muslim adalah tidaklah Allah menetapkan (mentaqdirkan) suatu taqdir melainkan di balik taqdir itu terdapat hikmah,baik diketahui ataupun tidak. Dengan demikian,hati seorang muslim harus senantiasa ridho dan pasrah kepada ketetapan Rabb-nya.
Mengingat bagaimana para Nabi,terutama Nabi kita yang mulia Muhamad ﷺ juga tidak luput dari sakit,maka ini dapat menjadi motivasi kita untuk tetap sadar bahwa sakit itu dapat menimpa siapa saja.
Banyak orang ketika tertimpa sakit lari kesana-kemari mencari kesembuhan. Setiap orang akan mencari dokter sepesialis terhebat di negerinya bahkan di seluruh dunia sekalipun demi mendapatkan kesembuhan. Berapa pun biayanya akan dibayarnya meski harus berhutang.Celakanya ada sebagaian orang yang masih percaya kepada dukun si penipu yang malah menjerumuskannya ke dalam lobang kesyirikan yang mengeluarkan dari agama. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan dari Rasulullah ﷺ, beliau bersabda:
مَنْ أَتَا عَرَّافًا أَوْ كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ، فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal,lantas ia membenarkan perkataannya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan pada Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam” (HR. Ahmad dalam Al Musnad, Al Hakim dalam Al Mustadrak –dan ia menilainya shahih dengan syarat Al Bukhari & Muslim-, dan Al Baihaqi).
Sesuatu yang sangat miris sekali ketika seorang yang mengaku beriman harus lebih percaya pada dokter dan obat-obat yang dia resepkan (Maaf saya tidak mengatakan tidak boleh ke dokter). Sedangkan ketika disarankan untuk berobat dengan alquran dan dengan do'a-do'a yang sahih dari Nabi ﷺ,dia ragu-ragu bahkan menolaknya.Seandainya dokter menyuruhnya untuk berobat dengan kotoran anjing sekalipun,dia akan mau asalkan dia bisa sembuh.Perkataan dokter itu seakan-akan diatas perkataan Tuhan. Sungguh ini sangat miris sekali.Kalaupun dia menerima pengobatan ilahi,dia dalam keadaan terpaksa karena tidak mau disebut seorang yang berdosa atau munafik.Dalam keadaan hati seperti ini tentu kesembuhan itu hanya berupa hayalan saja,karena pengobatan ilahi itu hanya akan berpengaruh bila yang menggunakannya itu memiliki iman yang kuat terhadap alquran itu sendiri sebagai sebab untuk mendapatkan kesembuhan.
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
"Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman".(Al-Israa : 82).
قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ
"Katakanlah :Al-Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman".(Fushshilat:44).
Alquran sebagai pengobatan ilahi hanya akan bermanfaat apabila disertai dengan iman yang kuat.Orang yang menggunakan atau membacanya dengan tujuan sebagai obat diharuskan mempercayai bahwa ayat-ayat yang dibacanya itu akan menjadi sebab dari kesembuhannya.
Ketika alquran tidak bisa menjadi penawar dari penyakit yang kita alami,maka jangan salahkan alqurannya,tetapi pertanyakan iman kita.Kegagalan itu disebabkan Karena lemahnya jiwa didalam menerima pengobatan ilahi,dan karena sekarang ini orang-orang lebih bergantung pada obat-obatan hissiah dari pada pengobatan ilahi. Sedangkan selama iman itu kuat,maka pengobatan ilahi itu benar-benar akan berpengaruh,bahkan pengaruhnya akan lebih cepat dari pengobatan hissiah.Kita ambil contoh kisah seorang sahabat yang meruqyah kepala kampung yang digigit ular hanya dengan surah alfatihah saja dan sembuh.
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانُوا فى سَفَرٍ فَمَرُّوا بِحَىٍّ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ فَاسْتَضَافُوهُمْ فَلَمْ يُضِيفُوهُمْ. فَقَالُوا لَهُمْ هَلْ فِيكُمْ رَاقٍ فَإِنَّ سَيِّدَ الْحَىِّ لَدِيغٌ أَوْ مُصَابٌ. فَقَالَ رَجُلٌ مِنْهُمْ نَعَمْ فَأَتَاهُ فَرَقَاهُ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَبَرَأَ الرَّجُلُ فَأُعْطِىَ قَطِيعًا مِنْ غَنَمٍ فَأَبَى أَنْ يَقْبَلَهَا. وَقَالَ حَتَّى أَذْكُرَ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم-. فَأَتَى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ. فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَاللَّهِ مَا رَقَيْتُ إِلاَّ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ. فَتَبَسَّمَ وَقَالَ :وَمَا أَدْرَاكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ. ثُمَّ قَالَ: خُذُوا مِنْهُمْ وَاضْرِبُوا لِى بِسَهْمٍ مَعَكُمْ.
"Dari Abu Sa’id Al-Khudri radiallohu 'anhu,bahwa ada sekelompok sahabat Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- dahulu berada dalam perjalanan safar,lalu melewati suatu kampung Arab.Kala itu,mereka meminta untuk dijamu,namun penduduk kampung tersebut enggan untuk menjamu. Penduduk kampung tersebut lantas berkata pada para sahabat yang mampir, “Apakah di antara kalian ada yang bisa meruqyah karena pembesar kampung tersebut tersengat binatang atau terserang demam.” Di antara para sahabat lantas berkata, “Iya ada.”Lalu ia pun mendatangi pembesar tersebut dan ia meruqyahnya dengan membaca surat Al Fatihah.Pembesar tersebutpun sembuh. Lalu yang membacakan ruqyah tadi diberikan seekor kambing,namun ia enggan menerimanya -dan disebutkan-,ia mau menerima sampai kisah tadi diceritakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.Lalu ia mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan kisahnya tadi pada beliau.Ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku tidaklah meruqyah kecuali dengan membaca surat Al Fatihah.”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas tersenyum dan berkata, “Bagaimana engkau bisa tahu Al Fatihah adalah ruqyah?” Beliau pun bersabda:“Ambil kambing tersebut dari mereka dan potongkan untukku sebagiannya bersama kalian".(HR. Bukhari dan Muslim).
Laaa... cuma dengan alfatihah?? Kok bisa?? Keheranan ini bisa saja menjangkiti hati kita dan mungkin tidak percaya. Kenapa begitu berpengaruh?? Jawabannya tidak lain karena ruqyah tersebut keluar dari hati yang dipenuhi oleh iman yang kuat.Iman yang kuat ini bagaikan reruntuhan gunung yang sanggup menghancurkan benteng yang sangat kokoh.Bagaimana tidak..?karena kekuatan iman itu keluar dari dada seorang sahabat Nabi shallallohu 'alaihi wa sallam.Dari sini kita bisa ambil pelajaran bahwa sebab utama dari gagalnya pengobatan ilahi atau kita sebut pengobatan syar'iyah adalah karena lemahnya iman kita dan kita lakukan dengan ragu,dan dengan coba-coba.Harus diingat bahwa firman Allah itu bukan seperti obat-obatan medis yang harus terlebih dahulu melalui percobaan-percobaan,dan setelah lulus kelayakan baru di gunakan untuk pengobatan. Bacaan-bacaan dari Alquran dan dari do'a-do'a yang datang dari Nabi ﷺ itu hanya akan berpengaruh dengan kuatnya keimanan kita saja,dan ini sudah menjadi tolak ukur utama yang tidak bisa di ganggu gugat.
Dari pemaparan diatas kita bisa simpulkan bahwa penyembuhan dengan Al-Qur’an dan dengan apa yang diajarkan oleh Nabi ﷺ akan mendatangkan manfaat apabila keluar dari dada seorang yang beriman yang memiliki keyakinan bahwa Alquran adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhamad ﷺ sebagai petunjuk dan penawar bagi penyakit jasmani dan rohani.Jadi Alquran dan apa-apa yang diajarkan oleh Nabi ﷺ itu tidak seperti obat-obatan hissiah yang boleh dicoba-coba.
Al-Qur’an merupakan penyembuh yang sempurna di antara seluruh obat hati dan juga obat fisik,sekaligus sebagai obat bagi seluruh penyakit dunia dan akhirat. Jika pengobatan dan penyembuhan itu dilakukan secara baik terhadap penyakit, dengan didasari kepercayaan dan keimanan, penerimaan yang penuh, keyakinan yang pasti, terpenuhi syarat-syaratnya, maka tidak ada satu penyakit pun yang mampu melawan Al-Qur’an untuk selamanya. Bagaimana mungkin penyakit-penyakit itu akan menentang dan melawan firman-firman Rabb bumi dan langit.Tentu tidak mungkin sama sekali.
Terakhir wahai saudara/iku yang sedang ditimpa sakit .. utamakanlah firman Rabb kalian dan do'a-do'a dari Nabi kalian untuk dijadikan sebagai penawar bagi segala penyakit yang sedang dialami.Bacalah dengan penuh keimanan dan lihatlah hasilnya.Semoga saya dan kalian semua segera disembuhkan.Aamiiin.Demikian semoga bermanfaat.Aamiiin
وصل الله على محمد وأله وصحبه وسلم. والحمد لله رب العالمين.
Mekkah,23/08/2017
Sumber:Ustadz Salahudin Sunan Al-sasaki
Republish: Ruqyah QHI Klaten
Komentar
Posting Komentar