AIN BERBAHAYA DARI SIHIR
Setan akan mengikuti penyihir dan tukang hasad, setan akan ikut dimana pun dan kapan pun ia berada.
Akan tetapi bagi orang-orang yang punya hasad, iri, dengki, dia dibantu setan tanpa harus meminta bantuan/ritual kepada setan terlebih dahulu.
Beda dengan penyihir/dukun yang mana harus melalui ritual-ritual tertentu sebelum melepas sihirnya.
Orang yang punya iri dan dengki sangat menyerupai iblis!
Dan pada hakikatnya orang yang punya hasad yang tinggi adalah pengikut iblis.
Karena orang yang punya hasad akan dicari oleh setan oleh karena dapat membuat kerusakan.
Yang mana orang yang punya nikmat itu, dapat tergelincir.
Definisi Iri adalah merasa menginginkan nikmat orang lain yang Allah berikan.
Definisi Hasad adalah merasa tidak suka dengan nikmat yang Allah berikan kepada orang lain.
Definisi Dengki adalah merasa tidak suka dengan nikmat yang Allah berikan kpd orang lain dan ingin nikmat itu jatuh kepadanya serta nikmat itu digelincirkan dari orang lain. Jadi dengki merupakan hasad yang sudah parah.
Sihir punya masa kadaluarsa, atau expired, sehingga harus diperbaharui.
'Ain tidak punya expired, sampai si pelempar ‘ain meninggal dunia atau bekas wudlu disiramkan ke orang sakit oleh ‘ain atau diruqyah.
Dampak pengaruh ‘ain:
Tidak berhenti hanya pada fisik, ‘ain juga bisa menyerang harta , keluarga, bahkan menghancurkan hubungan sesama manusia.
Contoh, seseorang mengupload photo Bersama teman-temannya, timbul kagum dari orang yang melihatnya tanpa disertai ucapan masya Allah,
Hal ini akan mempunyai potensi besar mencerai beraikan hubungan pertemanan tersebut di kemudian hari.
Orang yang berpotensi pelempar ‘ain, bisa juga dari orang Sholeh.
Orang yang kena ‘ain akan sesak nafasnya, sempit di dadanya, kerja organ tubuh tidak sebagaimana mestinya.
Bahkan orang yang sudah menikah, lalu kena ‘ain bisa tiba-tiba mentalak istrinya tanpa terkendali, emosinya mendadak tinggi sekali.
Begitu pula seorang istri dapat membenci suaminya tanpa sebab.
Contoh lainnya, ada orang tiba-tiba menjual tanah dengan harga yang murah. Contoh lain;
Para penuntut ilmu dapat meninggalkan belajarnya.
Dan mereka yang kena ‘ain, kebanyakan tidak sadar kecuali orang yang paham tentang 'ain.
Kalau ada sesuatu yang dapat mendahului takdir Allah maka itu adalah pengaruh ‘ain.
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyinah dari 'Amru bin Dinar dari 'Urwah bin 'Amir dari 'Ubaid bin Rifa'ah Az Zuraqi dia berkata, "Asma berkata, "Wahai Rasulullah, anak-anak Ja'far tertimpa penyakit 'ain, maka ruqyahlah mereka! " Beliau menjawab: "Ya. Jika ada sesuatu yang mendahului takdir, maka 'ain lah yang mendahuluinya."
HR. Ibnu Majah: shohih.
Ciri-ciri ‘Ain, dibagi 2 bagian:
1. Tanda umum korban ‘ain
2. Tanda khusus korban ‘ain, ketika ditengah2 proses ruqyah mandiri/dari orang lain.
Penjelasannya:
1. Tanda Umum.
Jika ada salah satu ciri ini, maka bisa jadi kena ‘ain, tapi harus dicheck lagi lebih lanjut.
(misalnya tidak ada indikasi medis, atau sebab-sebab wajar yang diketahui).
a. Rona wajahnya berubah, wajahnya bergeser menjadi kehitaman, atau kekuningan atau menjadi gelap.
b. Kejang-kejang mendadak
c. Badannya jadi kurus, ringkih.
d. Terkapar di Kasur tanpa ada penyakit medis yang jelas.
e. Kelainan pada pola hidupnya, pola kesehatannya,
contoh : kurang nafsu makan tiba-tiba, atau nafsu makan jadi naik tiba2, BAB terus, pusing tiba2, dll.
Gejolak jiwa menjadi tidak stabil, kencing terus menerus padahal bukan sedang detox.
f. Merasa sesak atau gelisah bertemu orang tertentu atau di tempat tertentu.
g. Cepat sekali marah, sensitive tersinggungan, dan depresi.
h. Bermimpi menjadi bagian hidup keseharian si pelempar ‘ain. Contoh: si pelempar ‘ain suka ayam, maka pasien yang terkena ain mimpi tentang ayam.
Oleskan gagang pintu yang pernah disentuh pelempar ‘ain dengan kain lalu dimasukkan ke ember untuk mandi.
i. Menjauh dari temannya, kabur dari rumah, pergi dari tempat belajarnya, berpisah dari pasangannya.
Diruqyah apakah ada reaksi? Biasanya tidak, biasanya diam atau jarang muntah, atau nangis.
j. Ingatannya jadi berkurang, focusnya terganggu, sering lupa.
k. Insomnia, susah tidur, kecuali dengan usaha keras.
l. Merinding, bergetar, berkedut di ujung jari jemari
m. Gerak-gerak sendiri, padahal sehat.
n. Letih, lesu dan malas ketika bangun dari tidur, ini menjadi tanda umum banget orang yang kena ‘ain.
o. Sakit pada punggung atas dan tengah dua pundak di bawah leher.
p. Merasa ngantuk sangat berat pas kajian atau baca alquran.
q. Terkena sebagian penyakit yang tidak bisa terdeteksi oleh medis
2. Tanda Khusus, ketika diruqyah.
a. Merasa sakitnya hilang setelah ruqyah.
Beda sama kena gangguan jin, seperti bertahap, seperti permen karet yang nempel, semakin kena lama semakin susah, membersihkannya berkali-kali.
Kalau Kena ‘ain diruqyah, langsung lepas sakitnya.
b. Merasa dadanya rilex, lapang, plong.
c. Ketika diruqyah banyak menguap, atau mengantuk tidak tertahankan, bahkan ketiduran. Ini yang banyak terjadi.
d. Setengah sadar, seperti nge-fly, tapi ia tahu keadaan orang2 sekitar, antara sadar dan tidak sadar.
e. Pingin menangis, atau nangis begitu saja. Tapi belum tentu, bisa jadi kena jin pecinta, pusaka2, atau jimat2 yang tersimpan.
f. Sakit dibagian punggung atas, pindah ke daerah bawah, dan terasa panas, juga diantara bahu dan leher.
Juga terasa dingin dan kerasa tertusuk-tusuk di ujung jari tangan dan/atau jari kaki.
g. Jantung berdegub kencang, gemetar di urat-uratnya, tegang.
h. Merasa panas dibagian tubuh tertentu saja. Diperhatikan bagian itu.
i. Pengen ngulet, ditarik2 persendiannya.
j. Keringat mengucur banyak, netes air mata, kadang disertai ingus.
k. Merasa gatal sekujur tubuh. Terkadang sering tertimpa oleh ‘ain jin pecinta, jin penyihir.
l. Merasa kedutan sekitar mata.
m. Merasa mules ketika diruqyah, bahkan mencret-mencret, keluar kotoran/cairan dari rahimnya. (gak perlu ditanya ke pasiennya).
n. Sedang diruqyah pasien tertidur.
Pengobatannya:
a. 7 helai daun bidara, ditumbuk, taruh dibejana, dibejana, bacakan ayat-ayat pembatal ‘ain.
Al baqoroh ayat 20, Al Mulk 1-4, dan seterusnya, dibuat mandi jika tidak tahu si pelempar ‘ain.
b. Jika diketahui si pelempar 'ainnya : boleh Menggunakan tisu , kain, ngelap benda yang biasa si pelempar 'ain pegang, dicelup ke air, diguyurkan ke pasien.
c. Lalu bagian bahu, punggung khususnya.
Minyak zaitun, remasan daun bidara diusapkan ke pundaknya.
d. Bacakan do’a pembatal ‘ain, tiupkan dan usapkan ke seluruh tubuh
Untuk laki-laki: ‘u ‘iduka bi kalimatillahit tammah min kulli syaithoniw wa hammah wa min kulli ‘ainil lammah.
Untuk Perempuan: ‘u ‘iduki bi kalimatillahit tammah min kulli syaithoni wa hammah wa min kulli ‘ainil lammah
Selanjutnya tentang Sihir.
Apa perbedaan kena ain dengan orang kena sihir?
1. Tanda-tanda Umum terkena sihir:
a. Berpalingnya rasa kasih sayang berubah menjadi kebencian diantara teman, keluarga, atau suami istri.
b. Ucapan, perbuatannya, perilakunya terkadang tidak terkontrol.
Peganglah pusat komando yang ada pada diri Anda, anggap setan itu lemah.
Jangan mau dianggap pesakitan seumur hidup.
c. Bermimpi segala hal berkaitan dengan sihir itu. Contoh: sihir ditanam di tanah, mimpinya jatuh dari ketinggian, terbang.
Sihir yang digantung, mimpinya terjepit sesuatu.
d. Merasakan sakit pada Rahim pada wanita, serta punggung bawah. Beda sama ‘ain tadi.
e. Sering keguguran, dan berulang-ulang tanpa ada sebab medis, kadang hamil besar trus hilang.
f. Bau yang kurang sedap bahkan tidak sedap dari mulut pasien, atau bagian kelamin, atau bagian tertentu.
Biasanya ritual sihirnya dari barang2 najis, busuk, ditaruh sampah. Tujuannya agar dijauhi orang sekitarnya.
Solusinya: diruqyah dan disauna dengan bahan alami, jeruk, kunyit ,jahe ,kayu secang dll.
*Tanda2 Khusus terkena sihir, ketika diruqyah:*
a. Dia nangis ketika dibacakan ayat2 tentang sihir, terkadang setelah ruqyah Panjang, khodam jin sihir bicara.
Tapi jangan banyak tanya dan bicara kepada jin (karena jin suka membuat tipu daya).
b. Seakan-akan merasa ada benda kecil di bagian tubuhnya, atau bergerak-gerak di bagian tubuhnya.
c. Terkadang ada sengatan-sengatan atau kedutan kencang baik di ujung-ujung jemari atau mata.
d. Rasa sakit pada Rahim wanita, atau bagian yang dituju sihir
e. Terkadang ada yang tertawa, maka serang bagian jantungnya, bisa disemprot daun bidara + habbatusauda, atau dibawah lidahnya.
Terkadang ada yang meledek peruqyah.
f. Terkadang muntah-muntah, kalau sampai muntah, biasanya sihirnya ikut keluar.
g. Merasa seperti terbakar , haus di bagian tenggorokannya.
h. Bau yang keluar dari pasien semakin tajam ketika diruqyah.
i. Ketika haid, pasien akan merasa sakit sekali.
j. Pasien sangat rishi jika disentuh bagian sihirnya. Contoh: ketika dipegang perutnya, terasa panas, rishi, gak enak.
Kalau wanita, harus dengan mahromnya, tidak boleh memegang wanita oleh peruqyah laki-laki.
k. Sesak nafas, terkadang peruqyah mendengar suara seperti bengek/asma dari si pasien.
l. Wajahnya menghitam ketika di ruqyah, ketika sihir lepas maka wajahnya pun terlepas dari kehitam-hitamannya, wajahnya seperti bersinar.
m. Pasien merasa sakit di bawah punggungnya khususnya di tulang ekor dan di atas tulang ekor, inilah yang membuat orang itu susah duduk atau sakit setelahnya.
Demikianlah kajian kita kali ini.
Semoga bermanfaat
Sumber tulisan: Pustaka Ruqyah (Nailah Bahdar)
Ruqyah QHI Klaten
Dedi Saputra, CAHTM
Syaikh Khalid Al -Habsyi
Komentar
Posting Komentar